Ilustrasi Mengungkap Rahasia Sukses Parenting Gen Z
Parenting Gen Z, saat ini merupakan perihal yang sangat besar dan memerlukan perhatian yang khusus. Bagaimana sikap, perilaku, dan kepribadian gen Z yang harus mendapatkan sorotan perhatian kita bersama.
Bukan hal mudah bagaimana mendidik gen Z agar tidak banyak terjadi konflik dengan para orang tua. Akan tetapi, bukan pula menjadi hal yang sangat sulit sehingga kita tidak mau berusaha untuk membimbing mereka.
Gen Z ataupun generasi lainnya, mereka mempunyai tipikal dan karakteristik masing-masing generasi sesuai zamannya. Para orang tua harus bijaksana dalam mendidik mereka.
Tarik ulur, perpaduan metode parenting sebagai bekal mengarahkan mereka ke jalan yang benar. Pada dasarnya, semua orang dan semua generasi memiliki kesamaan yaitu ingin dicintai, diperhatikan dan mendapatkan kasih sayang dari keluarga sebagai tempat mereka menempa kehidupan.
Keluarga menjadi basic anak dalam mendapatkan pendidikan yang pertama. Pembentukan perilaku dan kepribadian berawal dari sebuah keluarga.
Para orang tua harus adaptif dan tidak bisa menerapkan kekerasan dalam pendidikannya. Tiap generasi memiliki keistimewaan dan penanganan bagaimana cara memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya.
Menghargai dan menghormati anak merupakan bagian dari metode parenting yang wajib diutamakan. Anak akan merasa diapresiasi keberadaannya saat para orang tua menghargai mereka.
Artikel ini, akan membantu Anda, para orang tua, guru, atau semua kalangan untuk mengetahui tipikal, sifat, tantangan mendidik gen Z, dan strategi ampuh dalam mendidik gen Z.
Siapa Itu Gen ZParenting gen Z yang sukses membutuhkan usaha yang maksimal. Orang tua wajib memahami kepribadian dan karakter dari gen Z ini.
Tak kenal maka tak sayang. Oleh karena itu, kesuksesan dalam parenting juga membutuhkan effort yang luar biasa.
Memahami siapa itu gen Z, perbuatan pertama kali yang harus diperhatikan. Siapa itu gen Z, bagaimana karakteristiknya, apa kelemahannya, apa keunggulannya, mengapa mereka melakukan sebuah tindakan tertentu dan masih banyak lagi hal yang wajib diperhatikan.
Gen Z adalah generasi yang lahir di masa tumbuh pesatnya teknologi digital. Mereka lahir pada tahun 1997-2012. Mereka menjadi generasi lahir dan hidup dalam suasana yang nyaman. Era yang serba maju, pola pikir masyarakat dan teknologi yang berkembang.
Karakteristik Gen Z yang UnikGen Z merupakan generasi yg cerdas, kritis, dan hidup dalam dunia yang serba instan. Memahami dunia gen Z merupakan cara terbaik untuk mengenal dan membimbing mereka.
Karakteristik yang unik dari gen Z, bukan hanya tentang kelebihan saja melainkan juga tentang kekurangannya. Perpaduan keunggulan dan kelemahan menciptakan karakteristik yang unik. Berikut karakteristik tersebut:
1. Generasi digital native. Gen Z merupakan generasi yang lahir dan tumbuh kembang dengan dunia internet. Mereka sudah mengenal dan menggunakan teknologi sejak dini.
Berorientasi pada nilai dan tujuan. Kesadaran sosial gen Z sangat tinggi. Mereka mendukung peduli dengan isu sosial yang berkembang, seperti isu lingkungan, keadilan sosial, kebebasan berpendapat dan kesehatan mental.
2. Kreatif dan inovatif. Akrab dengan teknologi sejak dini membuat gen Z kreatif dan senang bereksplorasi. Mereka mampu beradaptasi dan menciptakan berbagai inovasi yang luar biasa.
3. Generasi yang mengutamakan kesehatan mental. Mereka generasi yang mudah cemas dan stres, sehingga kesehatan mental menjadi perhatian utama mereka. Perhatian besar ini karena kesadaran mereka untuk menjaga hubungan yang harmonis dan keseimbangan hidup.
4. Mandiri dan pekerja keras. Gen Z merupakan pekerja keras yang menyukai fleksibilitas. Mereka memilih bekerja secara mandiri untuk tercapainya work life balance. Mereka merupakan generasi mandiri yang mempunyai jiwa usaha yang baik.
5. Kebenaran dan moralitas adalah sesuatu yang relatif. Kebenaran versi gen Z adalah yang tidak merugikan siapapun. Hal ini didasari oleh banyaknya informasi yang berkembang di sekitar gen Z, keberagaman hidup dan empati kepada orang lain.
6. Suka pragmatis. Pragmatis merupakan sikap yang menginginkan hal yang praktis, sempit, cepat dan instan. Tidak suka terlalu lama melakukan sebuah proses dan cenderung ingin segera mendapatkan hasil secara cepat atau instan. Tantangan Mendidik Gen ZTantangan mendidik gen Z adalah hal nyata yang ada di depan mata. Mendidik gen Z bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti itu tidak bisa kita lakukan.
Salah satu hal yang harus para orang tua lakukan adalah “melek digital”. Ini adalah salah satu pendekatan agar orang tua bisa beradaptasi dengan dunia gen Z. Berikut tantangan dalam mendidik gen Z :
1. Keterikatan yang tinggi terhadap teknologi. Keakraban gen Z dengan gadget perlu dibatasi agar tidak menyebabkan ketergantungan. Berikan solusi dengan mengajak mereka melatih keterampilan sosial di dunia nyata.
Ajarkan, tekankan, dan beri penjelasan mengapa harus melakukan hal tersebut. Tujuannya untuk membentuk kesadaran diri karena tanah kesadaran akan susah untuk berubah.
2. Kurang bisa memfilter informasi yang masuk. Melimpahnya informasi yang diterima gen Z membuat mereka mabuk informasi. Hal ini menyebabkan mereka tidak mampu untuk memfilter mana informasi yang benar atau salah.
Overload informasi membuat bingung, apa yang harus dipilih dan dilakukan. Tekanan media sosial membuat gen Z tidak memiliki standar yang realistis. Berikan solusi pada gen Z untuk mengajarkan hidup sesuai kenyataan yang ada.
Berikan penjelasan kita hidup di dunia nyata bukan di dunia imajinatif yang penuh halusinasi, sehingga tindakan yang kita ambil harus realistis. Bangun komunikasi yang emosional agar mereka memahami hidup yang sesungguhnya.
3. Tekanan sosial yang tinggi. Hidup yang tidak realistis karena memiliki ekspektasi yang tinggi diakibatkan oleh banyaknya tekanan hidup, salah satunya dari media sosial. Berbagai kompetisi dan tuntutan prestasi akademik membuat gen Z merasa stres.
Berikan solusi dengan pendekatan kepada gen Z. Berikan apresiasi, kepedulian dan kepercayaan kepada gen Z sehingga mereka merasa nyaman, ada tempat bersandar dan memiliki self esteem yang sehat.
4. Peningkatan kemandirian. Gen Z menyukai kebebasan, tidak suka dikontrol secara ketat, dan cenderung kritis. Hal ini memiliki sisi positif yang menjadikan gen Z lebih mandiri. Sisi negatifnya, mereka suka mengkritik otoritas dan dianggap kurang menghargainya.
Solusi untuk orangtua agar menerapkan fleksibilitas dalam menerapkan parenting kepada gen Z. Menjelaskan kepada mereka etika dan moralitas yang harus kita kedepankan dalam berinteraksi sosial.
5. Kurang perhatian dan fokus. Paparan media sosial membuat gen Z kurang fokus dan perhatian terhadap yang lainnya. Berikan solusi kepada gen Z agar orang tua mengajak diskusi, mengajarkan kesabaran dan melatih mereka untuk fokus.
Peristiwa Besar dalam Kurun Kehidupan Gen Z Peristiwa besar dan mendunia dalam kehidupan gen Z ini antara lain:
1. Putusan Mahkamah Agung tentang pernikahan sesama jenis Mahkamah Agung Amerika mengesahkan pernikahan sesama jenis pada tahun 2015, setelah terjadi perdebatan yang sengit. Momen ini menjadikan LGBT merayakan kemenangan mereka.
Konstitusi Negara Indonesia menyatakan bahwa perkawinan sesama jenis melanggar konstitusi Indonesia. Peristiwa ini mempengaruhi pola pikir gen Z. Mereka lebih berani menyatakan menjadi bagian dari LGBT.
2. Pandemi covid-19 Pandemi covid-19 yang bermula pada akhir tahun 2019 ini telah mengubah dunia. Perubahan serentak dalam semua lini kehidupan. Tidak hanya masalah kesehatan, hal menonjol yang terjadi adalah perubahan dunia offline menjadi online.
Dampak perubahan ini besar sekali dan masih bisa dirasakan sampai tahun 2025 ini. Masa ini pun masih menjadi masa yang berat dalam pemulihan ekonomi dan semua lini kehidupan.
3. Gerakan #MeToo Gerakan “me too” merupakan gerakan global yang mendukung para perempuan dari aksi kekerasan seksual. Khususnya perempuan kulit berwarna dan dari komunitas miskin.
Gerakan ini didirikan tahun 2006 dan mendunia pada bulan Oktober 2017. Gerakan ini menjadi viral dan para penyintas di seluruh dunia mulai berbicara dan saling berbagi pengalaman mereka tentang kekerasan seksual.
4. George Floyd dan protes keadilan rasial Kasus pembunuhan George Floyd yang dilakukan oleh polisi Minneapolis membuat terbentuk hati nurani masyarakat dunia. Rasisme masih menjadi momok bagi masyarakat dunia. George Floyd seorang warga Amerika berkulit hitam yang direnggut nyawanya dengan kekerasan yang dilakukan penegak hukum karena masalah yang ringan.
5. Pemilihan Trump dan Kejadian Brexit Menguatnya kemenangan populisme pada tahun 2016 terjadi dengan suksesnya referendum Brexit dan pemilihan umum tahun 2017 yang dimenangkan oleh Trump.
Peristiwa besar dunia ini mengubah cara pandang masyarakat dunia. Populisme merupakan sikap politik yang memihak rakyat dan menentang elite penguasa. Populisme merupakan ideologi yang menempatkan “rakyat” sebagai kekuatan yang bermoral yang baik, sedangkan kaum “elite” sebagai penguasa yang korup dan hanya mementingkan kepentingan sendiri.
Rahasia Sukses Parenting Gen ZKesuksesan Parenting gen Z adalah keinginan semua orang. Kita tidak bisa menutup mata atas kelemahan gen Z dengan memasuki dan membiarkan mereka bertindak semaunya. Akan tetapi, kita harus berusaha semaksimal mungkin membantu gen Z menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.
Perlu diingat, bahwa gen Z adalah generasi penerus bangsa ini. Maka kita perlu untuk membimbing dengan baik. Berikut rahasia sukses parenting Gen Z, yaitu:
1. Jadi orang tua yang adaptif dan kolaboratif. Orang tua gen Z harus memahami bahwa mereka harus adaptif dalam membimbing gen Z. Memahami karakteristik mereka dan ikut masuk ke dalam dunia mereka. Beradaptasi dengan berbagai perilaku mereka.
2. Melakukan kolaborasi yang bagus dengan gen Z selama dalam koridor “aman” maka lakukan saja. Misalnya gen Z suka hiking tetapi Anda, sebagai orang tua tidak menyukai maka beradaptasilah dengan mereka.
Berkolaborasilah dengan mereka dalam menyiapkan peralatan dan perbekalan hiking, diskusi santai mengapa memilih hiking tidak memilih kegiatan yang lain, atau berdiskusi lainnya yang menyenangkan bagi mereka.
Diskusi yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang benar. Kesalahpahaman bisa dieliminir dan saling mendukung untuk kebaikan mereka.
3. Membangun komunikasi mendalam. Komunikasi yang mendalam untuk tercapainya keterbukaan dan transparansi. Orang tua bisa menjadi pendengar yang baik dan teman ngobrol yang menyenangkan. Orang tua bisa menambahkan dengan memberi masukan ke gen Z. Validasi perasaan mereka agar merasa diapresiasi dan dihargai.
4. Buat aturan dan fleksibel. Memberikan aturan yang jelas agar gen Z paham apa yang harus dilakukan. Ini mengajari mereka untuk belajar membuat keputusan yang tegas. Berikan kebebasan pada gen Z untuk memilih hobi atau melakukan sesuatu yang bermanfaat, selama tidak melanggar aturan dan nilai keluarga.
5. Perkuat nilai agama dan etika. Agama sangat penting untuk diajarkan kepada gen Z. Ajarkan dan perkuat agama mereka sejak dini. Tanamkan agama dan etika sejak dini sebagai benteng mereka dalam bertindak.
6. Ajarkan moralitas yang baik dan rasa empati. Mengajarkan nilai-nilai kehidupan sebagai pembentuk moralitas yang baik. Pahamkan bagaimana cara berempati kepada orang lain. Melalui contoh nyata akan membekas diingatkan mereka.
7. Mendorong kemandirian dan kreativitas. Gen Z suka berinovasi karena memiliki kreativitas yang tinggi. Ajarkan kepada mereka keterampilan praktis dan kewirausahaan. Hargai apa yang mereka lakukan dan jangan menuntut hasil akhir yang tinggi agar mereka tidak terbebani.
8. Prioritaskan kesehatan mental. Menjaga kesehatan mental sangat penting dilakukan. Prioritaskan kesehatan mental mereka dan ajarkan teknik mengelola stres. Menjadikan rumah sebagai tempat yang nyaman dan orang tua sebagai tempat bercerita, merupakan cara yang bisa ditempuh dalam mendekatkan diri dengan gen Z.
Kesimpulan Parenting gen Z memiliki banyak tantangan yang seharusnya bisa ditaklukkan. Gen Z merupakan generasi penerus bangsa yang harus kita perhatikan pendidikan akademik dan pendidikan moralnya.
Pendidikan agama sebagai basic habit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari berfungsi sebagai kontrol diri bagi gen Z. Melakukan bimbingan, pengawasan, dan tetap mengontrol mereka dalam dinamika proses tumbuh kembang mereka untuk mencapai kesuksesan parenting terhadap gen Z.
|
Komentar
Posting Komentar